Bila Kuli Lawan Tokey

Masyaallah! baru lps bca metro, di muka hadapan dgn tajuk pengkid menentang fatwa psl pengharamannya (saya prnh tulis sblm ini). beginilah jdnya kalau manusia sudah lupa akan kedudukan dirinya sbgai makhluk (yg dicpta) berbanding Khaliq (yg mencipta) yang penuh dgn sifat keagungannya.

Walaupun keagungan Khaliq itu kdgkala mampu ditanggapi oleh pancaindera, tidak kurang ada jg yg memerlukan pemahaman yang mendalam melalui wahyu2 Allah SWT untuk diinterpretasikan, ttp itu bukanlah alasan2 untuk mempertikakan keagungan & kehebatan Allah SWT.

Makhluk dimuka bumi ini penuh dengan kelemahan & kekurangan yg nyata dlm apa jua perkara pn. Ramai menyangka dgn akal semata2 semua yg terlintas dikepala adalah bnar dan nyata tp manusia lupa dgn ayat2 Allah SWT , lupa dgn nikmat yang Allah berikan dr kejadian tbuh bdn yang sempurna, fitrah dijdkn lelaki & perempuan, nikmat sihat, bernafas dan brmcm2 lg. Firman Allah SWT :

" Dan jika kamu menghitung nikmat-nikmat Allah, nescaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." " (Qs an Nahl [16] ayat 18)

Manusia yg alpa dgn nikmat Allah ini sbnrnya telah kemaruk dgn godaan hidup didunia yg sudah antara agenda terbesar syaitan la`natullah dan konco-konconya terhadap manusia :

"Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur. Allah berfirman, 'Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahanam dengan kamu semuanya'." (Q.s. al-A'raf: 17-8).

Ingatlah perbuatan menderhakai nikmat2 Allah ini merupakan satu malapetaka yang besar dalam kehidupan dunia mahupun di akhirat kelak.

"Dan ketika Tuhanmu memaklumkan: 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih'." (Q.s. Ibrahim: 7)

Wa`iyazubillah, semoga kita jauh dari ditimpa bencana dan azab Allah atas perbuatan manusia yang sudah lupa asal usulnya.